Dosen Pembimbing Bukan Editor!

Waktu masih berstatus mahasiswa S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, saya menulis skripsi menggunakan komputer dengan bantuan program WordStar 4.0. (WS 4), WS 4 ketika itu sudah dianggap paling canggih, jika ada kesalahan pengetikan (typo) bisa langsung diperbaiki sebelum naskah di print dan diserahkan ke dosen pembimbing untuk dikoreksi. Saat studi lanjut di Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW Salatiga, saya menggunakan program Microsoft Word (lupa versi berapa) dengan prinsip yang sama bahwa kesalahan pengetikan harus diperiksa terlebih dahulu sebelum naskah diserahkan ke dosen pembimbing untuk dikoreksi. Itu pengalaman saya ketika masih mahasiswa.

Kini saya berhadapan dengan situasi yang sangat jauh berbeda, mundur jauh ke belakang, “komputer rasa mesin ketik” di mana draft karya tulis mahasiswa S1, S2 maupun S3 sama saja! masih banyak kesalahan pengetikan yang tidak diperbaiki sebelum naskah diserahkan ke dosen pembimbing. Ada pula yang beralasan naskah diserahkan ke jasa pengetikan, seolah-olah kesalahan pengetikan pada draft yang tercantum namanya bukan tanggungjawabnya! Ini belum termasuk penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kuliah academic writing serasa tidak ada gunanya. Namur sebagai pembimbing yang baik tentu harus bertanggungjawab atas karya ilmiah dari mahasiswa yang dibimbingnya. Dosen pembimbing akhirnya merangkap sebagai editor, tradisi yang salah!

Tradisi yang salah jangan dipelihara! Untuk mahasiswa, biasakan check and recheck sebelum naskah diserahkan ke dosen pembimbing karena dosen pembimbingmu bukan editor. Honorarium yang diterimanya tidak cukup untuk merangkap pekerjaan sebagai editor.

Coffee Time ☕️

Penulis: Wilson M.A. Therik

Dosen dan Peneliti di Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: