Boleh Dibaca Tak Boleh Dikutip

Sejak saya kuliah di Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW pada Tahun 2005, seluruh staf pengajar melarang para mahasiswa untuk menjadikan Wikipedia dan Blog (berbasis WordPress, Blogspot, Kompasiana, Indonesiana, dll) sebagai sumber literatur yang dikutip untuk penulisan karya ilmiah. Hal yang sama juga saya terapkan pada mahasiswa saya di UKSW. Kebijakan ini menimbulkan banyak pertanyaan dari mahasiswa (dan sebagian rekan dosen) yakni mengapa tidak boleh mengutip dari Wikipedia, Blog dan sejenisnya! 

Wikipedia dan Blog

Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka, yang dijalankan oleh Wikimedia Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Sedangkan Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai postingan) pada sebuah halaman web yang bisa dilakukan oleh siapa saja sepanjang memiliki akun yang teregistrasi, beberapa contoh antara lain Kompasiana (dikelola oleh group Kompas), Indonesiana (dikelola oleh group Tempo), maupun Blog yang berbasis pada Blogspot (dikelola Google), WordPress (dikembangkan oleh WordPress Foundation pada Tahun 2003) dan lain-lain.  Dari pemaknaan Wikipedia dan Blog terungkap ada unsur ke-bebas-an, terbuka dan bisa dilakukan oleh siapa saja sepanjang yang bersangkutan mahir menggunakan internet. 

Boleh Dibaca tapi Tidak Boleh Dikutip

Saya masih memberi kebebasan kepada para mahasiswa untuk menelusuri Wikipedia dan Blog terutama pada informasi yang dianggap relevan (sesuai kebutuhan atau untuk sekadar memenuhi rasa ingin tahu) tetapi hanya untuk dibaca dalam rangka menambah informasi baru namun tidak boleh dikutip sebagai sumber literatur dalam penulisan karya ilmiah entah itu untuk kepentingan penulisan makalah, laporan penelitian, monograf, artikel jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi. Mengapa? setiap orang yang memiliki akun bisa menulis informasi apa saja secara bebas dan terbuka pada Wikipedia maupun pada blog-nya tanpa melalui suatu proses validasi data sebagaimana manajemen pengelolaan Jurnal Ilmiah yang berbasis pada Open Journal System(OJS). Lalu bagaimana cara mempertanggungjawabkan kebenaran/keabsahan data pada Wikipedia dan Blog? Inilah yang menjadi alasan utama para dosen melarang mahasiswa untuk mengutip Wikipedia dan Blog sebagai sumber literatur. 

Pada sisi yang lain, ada sejumlah intelektual yang juga menulis ide dan gagasannya di blog maupun di akun media sosial, sebut saja Prof.Dr. Ariel Heryanto (Monash University-Australia), Prof.Dr. Rhenald Kasali (FEB UI), Denny Siregar (Penulis Ilmiah Popular), Dr. Dasapta Erwin Iriawan ST. MT. (Dosen ITB), dll. Apakah dengan nama besar yang melekat lantas blog-nya tidak boleh dikutip? Khusus untuk pertanyaan ini, pilihan untuk menentukan boleh dan tidaknya dikembalikan pada ketentuan penulisan karya ilmiah yang berlaku pada setiap institusi pendidikan. Bagi saya, semua kutipan dari Wikipedia, Blog dan sejenisnya tetap tidak diperkenankan untuk dikutip sebagai sumber literatur penulisan karya ilmiah mahasiswa maupun dosen, kecuali hanya untuk dibaca atau dirujuk untuk kepentingan diskusi.

Beberapa tulisan lepas di blog wilsontherik.com ini sering saya manfaatkan untuk materi diskusi di kelas dan bahan bacaan bagi mahasiswa namun saya tetap melarang untuk dikutip sebagai referensi penulisan karya ilmiah mahasiswa karena tulisan yang saya posting di blog ini lebih bersifat subyektif/pribadi sebagai dokumentasi pengetahuan untuk masyarakat awam.

Coffee Time ☕️

Penulis: Wilson M.A. Therik

Dosen dan Peneliti di Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: