
Dalam ilmu-ilmu sosial, tidak ada definisi tunggal untuk menjelaskan suatu konsep! Satu konsep dalam ilmu sosial bisa didefinisikan dari berbagai sudut pandang (paradigma), artinya ilmu-ilmu sosial dari sifatnya identik dengan pendekatan interdisiplin (interdisciplinary approach). Pendekatan interdisiplin ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan secara terpadu.
Demikian juga dengan kajian Studi Pembangunan (Development Studies) tidak hanya melulu masalah ekonomi! Paradigma lama pembangunan adalah pembangunan yang berhasil dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan (tidak terjadi kerusakan sosial dan tidak terjadi kerusakan alam). Paradigma lama ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan keilmuan dan perubahan sosial secara global di mana beberapa cabang dari ilmu ekonomi seperti ekonomi tradisional, ekonomi politik, ekonomi pembangunan tidak cukup untuk dijadikan landasan mengukur keberhasilan pembangunan suatu daerah atau negara karena pembangunan juga berurusan dengan masalah politik, psikologi, sosiologi, antropologi, ekologi, arkeologi, geologi, sejarah, hukum, kesehatan, kesenian, olahraga, kebudayaan, teknologi, filsafat, agama dan lainnya.
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Alm.Prof. Arief Budiman, Ph.D (salah satu pendiri Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW) dalam bukunya “Teori Pembangunan Dunia Ketiga” (Gramedia Pustaka Utama, 2000) bahwa: Pembangunan, pada akhirnya, merupakan masalah yang harus didekati secara interdisipliner melalui berbagai pendekatan disiplin ilmu. Harus! Hal ini juga yang mendasari Pimpinan UKSW meningkatkan status Program Pascasarjana Studi Pembangunan UKSW menjadi Fakultas Interdisiplin UKSW yang membawahi Program Studi D4 Destinasi Pariwisata (berdiri Tahun 2014), Program Studi S2 Studi Pembangunan (berdiri Tahun 1986) dan Program Studi S3 Studi Pembangunan (berdiri Tahun 2004).
Coffee Time ☕️