Metode, Metodologi dan Paradigma Dalam Penelitian

Sebagai pengajar mata kuliah metodologi penelitian saya selalu menemukan campur aduk pengertian dan pemaknaan antara metode penelitian dengan metodologi penelitian dalam karya ilmiah mahasiswa bahkan artikel ilmiah yang ditulis oleh dosen, dan lebih fatal lagi masih ada mahasiswa bahkan dosen yang keliru memahami paradigma dalam penelitian. Sebagai dosen, terkadang saya merasa gagal ketika mahasiswa (dan dosen) abai terhadap konsep dan makna dari metode, metodologi dan paradigma dalam penelitian.

Metode dan Metodologi 

Metode dan metodologi adalah dua hal yang berbeda. Secara sederhana metodologi adalah ilmu tentang metode sedangkan metode adalah cara yang tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan, khususnya dalam ilmu pengetahuan atau dapat dimaknai dengan cara bekerja atau proses penelitian. Dengan demikian metode penelitian adalah uraian tentang bagaimana cara peneliti (termasuk dosen dan mahasiswa) melakukan pekerjaannya mulai dari menyiapkan rancangan penelitian (menulis proposal), pelaksanaan penelitian mulai dari tahap pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan penelitian. 

Paradigma

Secara sederhana, paradigma adalah cara pandang atau cara melihat atau keyakinan. Demikian juga dalam penelitian, paradigma penelitian A tidak bisa dicampurkan/dikawinkan (mix) dengan paradigma penelitian B. Ilustrasi berikut ini bisa memberi pemahaman mendasar bahwa memang paradigma itu tidak bisa dimix

Ilustrasi tentang Paradigma

Dua orang dari posisi berdiri yang berbeda (kiri dan kanan) sedang memandang obyek yang sama yaitu angka, yang sebelah kiri menyimpulkan obyek yang dilihat adalah adalah angka 6 (enam) sedangkan yang sebelah kanan menyimpulkan obyek tersebut adalah angka 9 (sembilan). Kedua-duanya benar menurut paradigma masing-masing. Dalam perkembangan metodologi penelitian, seorang peneliti yang memutuskan untuk pindah paradigma penelitian adalah hal yang wajar selama dilandasi pemahaman ontologi, epistemologi dan aksiologi yang mendalam tentang metodologi penelitian.

Khusus untuk penelitian ilmu-ilmu sosial, ada 5 (empat) paradigma yang berkembang yaitu paradigma positivisme, paradigma konstruktivisme, paradigma pragmatisme, paradigma subjektivisme, dan paradigma kritis, masing-masing paradigma berdiri sendiri-sendiri. Yang bisa dimix adalah metode-nya yang kemudian dikenal dengan mix method atau metode campuran. Sampai pada titik inilah seharusnya mahasiswa dan dosen memahami dengan baik antara paradigma, metode dan metodologi dalam kegiatan ilmiahnya.

Handbook Mixed Methods in Social & Behavioral Research yang disunting oleh Abbas Tashakkori dan Charles Teddlie bisa dijadikan rujukan untuk memahami perkembangan paradigma penelitian, metode penelitian, dan metodologi penelitian.

Coffee Time ☕️

Penulis: Wilson M.A. Therik

Dosen dan Peneliti di Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: