Tips Terhindar Dari Jurnal Predator (Predatory Journal)

Publikasi ilmiah adalah syarat mutlak bagi mahasiswa dan dosen/peneliti dalam pengembaraan akademik. Mahasiswa wajib memiliki publikasi ilmiah untuk memperoleh gelar akademik sesuai strata-nya (Diploma, Strata-1, Strata-2 dan Strata-3). Dosen/peneliti juga wajib memiliki publikasi ilmiah setiap tahun disepanjang kariernya, selain mengajar dan membimbing mahasiswa hingga menghasilkan karya ilmiah yang layak dipublikasikan di jurnal ilmiah berbasis Open Journal System maupun buku teks (ber-ISBN) berbasis Open Monograph Press. Sangat disayangkan jika karya ilmiah kita justru dipublikasikan di Jurnal Predator (Predatory Journal).

Jurnal Predator (Predatory Journal) adalah model bisnis yang mengeksploitasi model Open Journal System/Journal Open Access untuk meraup uang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas artikel yang dipublikasi. Karena itu diperlukan kehati-hatian agar tidak terjebak dalam cengkraman Predatory Journal, di Indonesia, artikel yang dipublikasikan di Predatory Journal tidak bisa dijadikan syarat untuk mengurus Jabatan Fungsional Akademik untuk dosen dan tidak bisa dijadikan syarat kelulusan bagi mahasiswa. Prinsip dari Open Journal System/Journal Open Access mengacu pada Gerakan Sains Terbuka (Open Science Movement) sebagaimana dilansir oleh United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organization (UNESCO).

Berikut ini beberapa tips untuk terhindar dari Predatory Journal:

  • Pastikan identitas lembaga pengelola/penerbit e-journal adalah lembaga perguruan tinggi, asosiasi profesi keilmuan yang dikenal luas oleh komunitas masyarakat ilmiah internasional atau lembaga penelitian bermutu yang dikenal luas oleh komunitas masyarakat ilmiah internasional.
  • Pastikan identitas dari editor/reviewer (editorial board) bisa dilacak publikasinya melalui google scholar atau research gate, hubungilah editor/ reviewer untuk konfirmasi kebenaran perannya pada e-journal yang kita targetkan, terutama untuk memastikan namanya tidak dicatut.
  • Pastikan pengelola e-journal tidak meminta submission fee kepada penulis karena pada umumnya pihak pengelola e-journal akan meminta publication fee (dengan jumlah yang wajar, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal) setelah artikel dinyatakan diterima untuk dipublikasikan/diterbitkan. Itu pun setelah melalui mekanisme double blind review yang ketat sejak artikel di submit (dikirim oleh penulis), revision (artikel direvisi oleh penulis atas petunjuk editor/reviewer) hingga accepted (artikel dinyatakan layak dipublikasikan/diterbitkan).
  • Pastikan jangka waktu review artikel tidak terlalu singkat, umumnya antara 3-6 bulan bahkan 12 bulan, jurnal predator biasanya me-review artikel antara 2-3 minggu bahkan ada yang 7 hari dengan mendahulukan submission fee.
  • Pastikan artikel yang dipublikasikan di e-journal tersebut adalah artikel yang kualitasnya penulisannya bermutu. Bermutu dari sisi content (pendalaman masalah, framework theory, metode, analisis dan pembahasan serta kesimpulan terlihat benang merahnya dan kontribusinya pada ilmu pengetahuan) maupun bermutu dari sisi teknis (konsistensi gaya selingkung/layout, tidak ada kesalahan pengetikan/salah eja, kualitas referensi yang digunakan). Jurnal yang baik tidak akan meloloskan artikel dengan kualitas penulisan yang buruk.
  • Pastikan e-journal tidak ada iklan (ada kode ad atau iklan) pada mesin pencari seperti google search atau yahoo search (dan sejenisnya). Hindarilah e-journal yang ada kode ad atau iklan di mesin pencari.
  • Pastikan frekuensi terbitnya wajar, jika setiap nomor/volume terbitan hanya berselang antara 1-2 minggu sampai 3 minggu dengan puluhan dan ratusan artikel di setiap nomor/volume terbitan, bisa diindikasikan jurnal tersebut adalah jurnal predator.

Tips lainnya untuk memastikan apakah e-journal yang kita targetkan merupakan jurnal predator atau bukan, bisa melalui beberapa link berikut ini:

Semoga catatan lepas ini bermanfaat terutama kepada para mahasiswa (dan juga dosen/peneliti) agar tidak terlena dengan jebakan predatory journal. Keunggulan publikasi ilmiah tidak hanya pada kuantitas tetapi juga kualitas.

Coffee Time ☕️

Penulis: Wilson M.A. Therik

Dosen dan Peneliti di Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: