Dalam Catur Tak Ada Dendam

Warga bermain catur di emper salah satu toko yang sedang tutup di Jalan Jenderal Sudirman Kota Salatiga, sebagian lagi ikut menonton. (Foto Wilson M.A. Therik, 15 Mei 2021 Jam 15.10 WIB)

Catur menurut hemat saya adalah salah satu olahraga yang paling sederhana dan merakyat di dunia, dari sisi biaya tidak mahal, murah tapi tidak murahan [Ingat pertarungan Dewa Kipas alias Dadang Subur melawan Grand Master (GM) Irene Kharisma Sukandar di Kanal YouTube Deddy Corbuzier], catur bisa dimainkan oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan juga tersedia papan catur khusus untuk tunanetra, bermain catur bisa di mana saja, beralaskan tikar pun jadi, di emper toko pun tidak ada masalah sepanjang untuk mengisi waktu sambil mengasah otak dan mental, cukup dua orang berkumpul maka langkah bidak catur bisa dimulai, hitam versus putih dengan hasil akhir ada yang menang dan kalah atau remis (sama kuat) tanpa dendam diantara para pecatur sebagaimana semboyan olahraga catur dunia, Gens Una Sumus (kita satu keluarga). Dalam olahraga catur, untuk meraih kemenangan, raja tidak dibunuh tapi cukup dimatikan langkahnya saja!

Coffee Time ☕️

Penulis: Wilson M.A. Therik

Dosen dan Peneliti di Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: