
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pada beberapa persimpangan jalan yang ada lampu lalu lintas di Kota Salatiga mudah ditemui pengamen yang mewarnai seluruh tubuhnya dengan cat warna perak yang kemudian populer dengan sebutan Manusia Perak atau Silver Man. Bagi saya, selama mereka tidak mengganggu ketertiban umum dan arus lalu lintas, ya biarkan saja, mereka berjuang dijalanan demi sesuap nasi, tidak seperti yang lain tampil berdasi di media namun berujung dibalik jeruji karena korupsi dana bantuan sosial yang seharusnya untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 termasuk Silver Man.