
Tak sengaja pandangan mata saya ke arah kupu-kupu inim nampaknya ia memilih istirahat sejenak di dinding toilet salah satu cafetaria di kawasan wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang. Tentu saya tidak perlu menceritakan aktivitas saya di dalam toilet namun yang pasti kupu-kupu ini indah (setidak-tidaknya menurut saya) dan tak akan saya sia-siakan begitu saja, saya abadikan dengan hati-hati menggunakan camera Smartphone agar ia tetap merasa nyaman dengan kehadiran saya di toilet. Jadilah foto makro ini.
Siklus Hidup Kupu-Kupu
Metamorfosis kupu-kupu mulai dari fase telur, ulat, kepompong kemudian mejadi kupu-kupu (begitu seterusnya), suatu siklus hidup yang tidak mudah. Kupu-kupu sering dibunuh manusia ketika pada fase kedua dari telur menjadi ulat karena menjijikan dan juga merusak daun sebagai makanannya, daun yang dimakannya akan tumbuh kembali, dan tumbuhannya tetap hidup.
Sebagai penebus dosa karena sempat “merusak” daun yang tumbuh, kupu-kupu pun terbang kesana kemari dengan cantiknya untuk menghibur manusia dan seisi alam. Tidak hanya itu saja, kehadirannya berfungsi membantu penyerbukan tanaman. Makin tinggi keragaman spesies kupu-kupu di suatu tempat, menandakan lingkungan tersebut masih relatif baik dan bersih.
Kupu-kupu terbanglah kesana kemari, mari ngopi ☕️