Rapsodia Filsafat adalah judul dari buku filsafat ilmu yang dihasilkan dari Kursus Filsafat Ilmu yang digagas oleh Pusat Pengkajian Pemikiran Kritis Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada penghujung Tahun 2019 sebelum Pandemi Covid-19 melanda dunia. Saya adalah salah satu peserta kursus yang ikut menyumbang tulisan.
Tiga tahun lamanya menanti hingga buku ini bisa diterbitkan di tengah Pandemi Covid-19 yang juga berdampak pada pemasaran buku cetak di Indonesia, ini untuk pertama kalinya artikel dalam buku (book chapter) yang saya tulis diterbitkan oleh Penerbit Kanisius dengan sekapur sirih oleh Romo Franz Magnis-Suseno, SJ, Guru Besar Emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara-Jakarta yang juga salah satu narasumber selain Dr. A. Setyo Wibowo, SJ; Dr. F. Budi Hardiman; Dr. Thomas Hidya Tjaya, SJ dan Dr. Karlina Supelli. Tanpa inisiasi dari Pusat Pengkajian Pemikiran Kritis UKSW rasanya butuh waktu lebih lama lagi untuk bisa menerbitkan tulisan di Penerbit Kanisius, salah satu penerbit bereputasi di Indonesia dan juga Asia Tenggara, tanggal 26 Januari 2022, penerbit Kanisius genap berusia 100 Tahun.
Artikel yang saya tulis, judulnya adalah: Indonesia sebagai Negara-Bangsa: dari Negara Kesatuan yang “Kaku” ke Negara Kesatuan yang “Dinamis” ditempatkan dibagian akhir buku, bab 18. Pesan tersirat dari judul artikel ini adalah Sesungguhnya Indonesia adalah negara bangsa-bangsa (nations state) dan bukan negara-bangsa (nation state) refleksi dari kacamata Filsafat Politik selain refleksi dari pengalaman saya mengajar matakuliah Filsafat Ilmu untuk mahasiswa Program Studi S2 dan S3 Studi Pembangunan UKSW sejak Tahun 2015.
Bagi yang tertarik untuk memiliki buku ini, bisa pesan melalui online shop atau menghubungi penerbit Kanisius-Yogyakarta.
Wilson M.A. Therik 