Yang namanya penyesalan itu datangnya belakangan, kalau di depan namanya pendaftaran, begitulah istilah generasi media sosial merespon penyesalan dalam hal apapun karena memang penyesalan itu hadir setelah suatu peristiwa terjadi yang berujung pada kegagalan atau karena hal lain yang membuat kita menyesal.
Begitu pun dengan blog ini harus berganti domain dari [dot]com menjadi [dot]id, terkesan tidak penting tapi blog ini sudah terjanjur dikenal dengan domain wilsontherik.com namun karena kelalaian saya terlambat memperpanjang domain maka ada konsekuensi biaya pengaktifkan kembali (renew) yang ongkosnya lumayan mahal, lebih murah membeli domain baru, maka jadilah wilsontherik.id menggantikan wilsontherik.com yang sudah expired. Namun penyesalan karena “kehilangan” wilsontherik.com sedikit terobati sebab kecanggihan/ keluwesan dari wordpress maka seluruh content dan template dari blog ini tetap abadi, ini membuat sedikit lega, tidak bekerja dari nol lagi.
Saya sempat kehilangan semangat dan berpikir untuk melanjutkan blog ini, namun malu juga pada diri sendiri, apalagi mengingat pesan Pramoedya Ananta Toer: “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” Spirit dari Pram itulah yang menjadi alasan blog ini harus terus berasap.
Seruput Kopi di Perumsat Kemiri-Salatiga, 7 Juni 2022