Visa Ditolak

Seharusnya tanggal 15 Juni 2022 saya berangkat ke Prancis bersama 5 orang rekan saya dalam rangka memenuhi undangan dari salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Paris, acaranya dari tanggal 16-22 Juni 2022 dan kembali ke Jakarta tanggal 23 Juni 2022 namun sayangnya pengajuan visa saya ke Kedutaan Besar Prancis di Jakarta ditolak! Ke-4 rekan saya visanya malah diterima, 1 rekan lagi karena warga negara Australia tidak memerlukan visa untuk berkunjung ke Paris, ini juga diskriminasi antar bangsa karena Warga Negara Indonesia tetap harus mengurus visa untuk berkunjung ke negara-negara di Eropa termasuk ke Prancis sedangkan Warga Negara Prancis tidak perlu mengurus visa untuk berkunjung ke Indonesia.

Dokumen sama

Semua dokumen yang saya ajukan adalah dokumen yang sama dengan 4 rekan saya karena kami diundang oleh lembaga yang sama, diutus oleh lembaga yang sama dengan tujuan kegiatan/acara yang sama dalam periodesasi waktu yang sama. Semua dokumen yakni surat undangan, surat sponsor, rekaman biometric, kit/kontrak kegiatan dan pendanaan, rekening koran dari bank (meskipun biaya ditanggung penuh pihak pengundang), asuransi, akomodasi, tiket elektronik lengkap.

Anehnya hanya visa saya yang ditolak dengan 2 (dua) alasan yaitu: Pertama, tujuan kegiatan tidak jelas (padahal ada kit/kontrak kegiatan yang sangat jelas, buktinya 4 rekan saya menggunakan kit/kontrak yang sama namun bisa lulus visanya). Kedua, asuransi yang saya ajukan ditolak (padahal dokumen asuransinya sama dengan 4 rekan saya yang visanya lulus untuk diterbitkan).

Aneh Tapi Nyata!

Kagettentu saja! dan itu manusiawi, karena saya tak pernah menduga visa saya ditolak dengan alasan yang tidak masuk akal! Saya teringat akan pengalaman dokter Richard Lee yang juga ditolak visanya oleh Kedutaan Besar Prancis sedangkan visa untuk istri, asisten pribadi dan kameramennya malah diterbitkan, dr. Richard Lee sebagai penjamin justru visanya yang ditolak. Artinya saya tidak sendirian mengalami hal serupa, aneh tapi nyata!

Segala cara saya lakukan baik formal maupun personal untuk mendapatkan informasi sedetail mungkin dari pihak Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, setidak-tidaknya saya bisa mendapatkan penjelasan mengapa visa saya ditolak walau dokumennya lengkap (sebagai perbandingan dengan 4 rekan saya yang visanya lulus untuk terbit dengan pengajuan dokumen yang sama) namun usaha saya sia-sia semua, komunikasi via email tidak ada balasan, berbicara via telepon dijawab oleh robot/mesin penjawab otomatis, datang langsung ke Kantor Kedutaan di Jakarta oleh anggota Satpam diarahkan ke Kantor TLS Contact di yang juga tidak bisa memberi jawaban.

Kecewa? tentu tidak, karena di Tahun 2018 (bulan Maret-April selama 14 hari) saya pernah berkunjung ke Prancis diundang oleh lembaga yang sama untuk kegiatan akademik yang sama. Di Tahun 2018 visa bisa terbit! Entah kenapa di Tahun 2022 bisa ditolak? dan ada apa? hanya Kedutaan Besar Prancis di Jakarta dan Tuhan yang tahu.

Swafoto di Kawasan Dordogne – Prancis (Tahun 2018)

Perlu Ketelitian dan Kehati-hatian

Beberapa rekan saya yang lulusan dari perguruan tinggi di Paris sempat saya minta bantuannya mencari tahu kenapa visa saya ditolak dengan alasan yang tidak masuk akal itu, jawaban mereka bernada sama bahwa bagian visa di kantor kedutaan adalah bagian/unit yang paling tertutup dalam hal berbagi informasi tentang visa. Mau banding, hasilnya paling lama 2 (dua) bulan kemudian baru diketahui, ya sudahlah, terima nasib saja, batal ke Paris!

Nada penghiburannya adalah mungkin ada maksud Tuhan yang lebih indah dari peristiwa ini, dan saya percaya itu!

Swafoto di Louvre Museum – Paris dengan latar lukisan Monalisa (Tahun 2018)
Setidak-tidaknya 2 (dua) foto dalam tulisan ini merupakan bukti bahwa saya pernah ke Paris!

Pihak kedutaan besar Prancis di Jakarta perlu lebih teliti dan lebih hati-hati dalam memeriksa dokumen pengajuan visa agar orang seperti saya tidak dirugikan, saya ke Paris karena diundang untuk menghadiri kegiatan akademik, bukan pergi untuk jalan-jalan! Namun saya tetap menghormati hak prerogratif yang melekat pada Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, sedikit saran saja untuk lebih terbuka dan lebih komunikatif/responsif setidak-tidaknya mau membalas email dan mau menerima sambungan telepon (bukan dengan mesin penjawab telepon otomatis).

Andaikan saya mengajukan lagi visa ke Paris karena diundang/memenuhi undangan dari lembaga di Paris, mohon kejadian yang sama ini tidak terulang kembali!

Kalau toh saya tak bisa ke Paris lagi karena catatan lepas ini, emang gua pikirin!

Penulis: Wilson M.A. Therik

Dosen dan Peneliti di Universitas Kristen Satya Wacana

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: